Thursday 1 September 2011

6 Hal yang harus dihindari sebagai guru profesional

 Ditengah banyaknya guru-guru profesional yang telah mendapatkan tunjangan sertifikasi guru, ada baiknya saya ikut mengingatkan beberapa kebiasaan yang harusnya kita hindari bersama sebagai guru profesional...
Saat guru mengajar, ada dua kemungkinan yg akan terjadi pada seorang guru, ia lupa waktu atau ia sering mengecek waktu kenapa belum juga berakhir.
Kalau yang pertama terjadi pada anda, selamat anda layak disebut sebagai guru profesional. Tapi jangan senang dulu lupa waktu bisa juga berarti anda belum cermat dalam membagi waktu.
Lupa waktu juga bisa berarti anda asyik dan senang serta larut dalam kesenangan mengajar. Anda merasa interaksi dengan siswa sangat intens, siswa senang belajar dengan anda dan sebaliknya.
Jika anda masih menjadi guru yang senangnya melirik jam, sambil mempertanyakan kenapa jam bergerak lama sekali, mungkin ini jawabannya.
1. anda masih menomorsatukan peran anda di kelas. Anda masih merasa andalah sumber ilmu, andalah yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran, dll. Padahal mengapa tidak kita bagi tanggung jawab bersama siswa.
2. Anda masih merasa buku teks sebagai sumber satu-satunya inspirasi dalam mengajar. Buku teks penting, sayapun senang padanya karena ia banyak membantu saat kita kekurangan ide. Tapi apakah sekali-kali anda tidak ingin meramu pelajaran anda sendiri. Sumber inspirasi bisa dapat dari mana saja, dari koran sampai tv dari tetangga sampai siswa kita sendiri, semua bisa dijadikan inspirasi.
3. Anda memaksa siswa dikelas, untuk bisa mengingat informasi yang anda sampaikan. Hanya karena saat anda sekolah dulu merasa paling jago menghafal, anda didik siswa anda dengan cara yang sama. Cara ini sangat rawan stress, baik bagi anda sebagai guru, apalagi siswa.
4. Anda berharap dan senang dengan jawaban yang ‘benar’. Siapa guru yang tidak senang saat siswa menjawab benar, tapi percayalah butuh proses untuk sampai kesana. Prosesnya antara lain dengan anda mengarahkan diskusi siswa, menunjukkan fakta-fakta berupa gambar atau data yang membuat siswa paham, dan masih banyak lagi cara dalam menciptakan situasi siswa paham dan senang untuk unjuk pendapat dalam diskusi yang berujung pada ‘kebenaran’ yang disepakati bersama.
5. Anda tidak merencanakan pembelajaran. Lupakan sejenak Rencana Perencanaan Pembelajaran yang benar menurut pelatihan yang anda hadiri. Lupakan sejenak pakem-pakem, yang anda perlukan adalah menulis hal yang ingin anda lakukan dengan siswa anda dikelas. Cukup itu saja dulu, anda tidak akan menjadi guru profesional jika tunggu ilmu anda cukup untuk menulis sebuah RPP yang ‘benar’.
6. Anda berkonsentrasi membuat siswa menguasai ‘fakta’ dalam pembelajaran. Fakta yang saya maksud adalah tanggal, bulan, tempat, nama tokoh. Siswa akan merasakan hal-hal yang dipaksa mereka untuk kuasai malah tidak ada hubungannya dengan kehidupan mereka sekarang. Berikan penugasan yang menantang, buat mereka berpikir bahwa belajar adalah mengambil pelajaran dari hal yang sudah lewat untuk dipakai dimasa depan.


Jangan Lupa Baca Yang Ini Juga!!!:

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Harnadi Hajri, S.pd | Bloggerized by Wahana corp - Indonesia | LPPM Wahana Education